Friday, May 09, 2008

Berhenti dan Merenung Sejenak

Sudahkah anda menjalani hidup anda sesuai rencana anda? Apakah kegiatan yang anda lakukan mendekatkan pada pencapaian cita-cita dan tujuan ataukah semakin menjauhkan anda dari pencapaian tersebut? Kalau tidak mari kita merenung sejenak.

Seringkali kita tidak sadar, jadi robot mungkin, pergi jam 6 pagi pulang jam 6 sore, 12 jam waktu habis, lalu bermanfaatkah? Seringkali beberapa di antara kita pulang lebih dari jam 6 sore, sehingga nyaris waktu untuk keluarga habis, pergi anak masih tidur, pulang anak sudah tidur.

Kehidupan seperti ini mungkin dialami oleh lebih dari separuh penduduk dunia yang bekerja di perusahaan, instansi pemerintah ataupun mereka yang memilih untuk berusaha dalam menjemput rezeki. Bahkan lebih konyol lagi orang bekerja bukan lagi dengan kesenangan dan keikhlasan namun terpaksa karena harus membayar hutang, mencicil kartu kredit, bayar kontrakan atau cicilan rumah, sehingga mau tidak mau ya mereka harus bekerja, kalau tidak............., hhhmmmm jangan harap bisa menyekolahkan anak, jangan harap bisa bayar cicilan rumah, jangan harap bisa makan, kadangkala uang yang didapat langsung raib ditelan hutang. Boro-boro bantu orang tua buat sendiri aja susah begitu komentar negatif yang pernah saya dengar (naudzubillahi min dzalik)

Ini yang mendorong saya berpikir ulang orang Islam harus kaya, agar kita bisa membantu saudara kita yang susah, agar kita bisa nyenengin dan jadi kebanggaan orang tua, agar kita gak nangis karena ponakan kita gak bisa sekolah gara-gara bapaknya baru aja di PHK, kita gak bisa ngasih pekerjaan karena kita sendiri cuma pegawai yang boro-boro punya perusahaan, usaha aja enggak. Sejalan dengan pemikiran Aa Gym yang dalam salah satu bukunya berjudul "Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Saya Harus Kaya" dan juga seminar Ust. Yusuf Mansur yang berjudul "The Miracle 40 Hari Menjadi Kaya", saya berpendapat tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah dan mu'min yang kuat/kaya lebih dicintai oleh Allah ketimbang mu'min yang lemah. Kita harus mampu menghidupi Islam bukannya mencari hidup dari Islam. Kita juga harus membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran dengan membuat lapangan pekerjaan.

Barangkali perlu juga dibuatkan kurikulum di sekolah tentang money management atau manajemen uang biar orang-orang gak hanya melek huruf tapi juga melek finansial, juga jangan lupa kurikulum wirausaha sehingga lulusan sekolah bukan cuma lulusan bermental cari pekerjaan tapi punya mental membuka lapangan pekerjaan.

Omong-omong soal money managemen, jadi ingat ilmu nih..... boleh sharingkan????

Untuk uang yang kita dapat idealnya

10% untuk zakat dan sedekah


20% untuk hobi, rekreasi dan pengembangan diri


30% untuk diinvestasikan (10% tabungan, 10% asuransi dan 10% investasi)


40% untuk belanja keluarga


Atau sekiranya anda sanggup
1/3 untuk zakat dan sedekah
1/3 untuk hidup
1/3 untuk investasi

dan Idealnya minimal kita punya dana cadangan minimal 3 bulan pengeluaran, jadi kalau pengeluaran kita sebulan 5 juta minimal dana cadangan di tabungan ada 15 juta, jadi kalau kita dapat uang di kantor yang kalau keluar tanggalnya gak pasti kita gak kebakaran jenggot dan tentu saja dapur di rumah masih bisa ngebul.....

Jadi, mungkin ada baiknya kita sama-sama berhenti sejenak, review kembali rencana-rencana yang ada, tinjau kembali posisi keuangan kita, dan yang terpenting apakah rencana-rencana yang kita buat tersebut mendekatkan kita kepada tujuan???????

Cuma kita pribadi yang bisa menjawabnya

Bagaimana dengan Anda, sudahkan Anda berhenti dan merenung sejenak?

1 comment:

Anonymous said...

wah...kayak ceramah jum'at...