Tuesday, September 09, 2008
Bulan Ramadhan
Di bulan yang penuh berkah ini, setiap amalan dilipatgandakan balasannya oleh Allah, melaksanakan ibadah sunnah aja dihitung seperti sholat wajib, apalagi yang wajib, jadi sayang banget kalau kita gak manfaatin momen ramadhan yang ada sekarang, karena gak ada jaminan kita akan ketemu bulan ramadhan berikutnya.
Sholat tarawih, baca qur'an, tahajjud, dhuha memang ibadah sunnah, mungkin karena bernilai sunnah banyak orang yang ngeremehin semua kegiatan sunnah padahal orang itu diampuni dosa, diangkat derajatnya setelah menyempurnakan yang wajib dan menghiasi kesehariannya dengan ibadah sunnah.
Saya nulis buat koreksi diri sendiri puasa alhamdulillah bisa, baca qur'an alhamdulillah dapat 1 juz setiap hari berikut terjemahannya, tahajjud alhamdulillah juga belum bolong, tarawih yang bolong nih dengan alasan nemenin istri yang hamil Insya Allah masuk di bulan yang ketujuh bulan September ini, saya lagi upayain bisa sholat tarawih lagi nih.
Saya juga lagi berjuang buat sholat tepat waktu, karena percuma ibadah sunnah kalau sholat yang 5 waktu gak tepat, azan udah selesai, qomat udah dari tadi kita masih ngerjain kerjaan kantor, gak bakalan berkah hidup kita, dipanggil atasan cepet-cepet kita datang, giliran dipanggil sama yang ngasih kita rezeki, ngasih kita hidup kita lambat-lambatin wajar kali kalau masalah muncul silih berganti karena kita gak nyadar kita sering ngentengin panggilan sang Maha Hidup, kita sering kurang ajar ngasih perintah TUNGGU buat Allah, padahal berani taruhan kalau kita dipanggil bos besar kita pasti buru-buru, gak bakalan kita berani bilang TUNGGU BOS SAYA LAGI MAKAN, TUNGGU BOS SAYA LAGI ISTIRAHAT, yang begini ini yang saya lagi upayain biar ketika Allah datang manggil saya lewat azan saya udah ada siap dengan air wudhu, saya berdo'a semoga semua orang yang beragama Islam diberikan kemampuan untuk menunggu Allah lengkap dengan wudhu sebelum azan berkumandang
Mungkin 1 tantangan yang ada buat saya, saya akan jadikan sholat 5 waktu sebagai pekerjaan utama dan pekerjaan dunia menjadi pekerjaan sambilan
Do'ain ya.....................
Mohon maaf lahir dan batin.................
Jakarta, 9 September 2008
Friday, June 13, 2008
Sharing Mba Woro Kata Hati
Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat, suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak memanggil seorang tukang bangunan yang sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau mendongak ke atas sehingga ia dapat menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandor. Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.
Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini mempunyai ide melemparkan koin uang logam yang ada di kantong celananya ke depan seorang tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat koin uang di depannya, berhenti bekerja sejenak kemudian mengambil uang logam itu, lalu melanjutkan pekerjaannya kembali. Beberapa kali mandor itu mencoba melemparkan uang logam, tetapi tetap tidak berhasil membuat pekerja yang ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.
Tiba-tiba mandor itu mendapatkan ide lain, ia kemudian mengambil batu kecil yang ada di depannya dan melemparkannya tepat mengenai seorang pekerja yang ada dibawahnya. Karena merasa sakit kejatuhan batu, pekerja itu mendongak ke atas mencari siapa yang melempar batu itu. Kini sang mandor dapat menyampaikan pesan penting dengan menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh pekerja dilantai bawahnya.
Sahabat yang baik, untuk menarik perhatian kita manusia sebagai hambaNya, Allah seringkali menggunakan cara-cara yang menyenangkan, maupun kadangkala dengan pengalaman-pengalam an yang menyakitkan. Allah seringkali menjatuhkan "koin uang" atau memberikan kemudahan rejeki yang berlimpah kepada kita manusia, agar mau mendongak keatas, mengingatNya, menyembah-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan lebih banyak bersyukur atas rahmat-Nya. Tuhan seringkali memberikan begitu banyak berkat, rahmat dan kenikmatan setiap harinya kepada kita manusia, agar kita mau menengadah kepada-Nya dan bersyukur atas karunia-Nya. Namun, sayangnya seringkali hal itu tidak cukup membuat kita manusia untuk mau mendongak keatas, mengingat kebesaran-Nya, menengadah kepada-Nya, mengagungkan nama-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.
Karena itu, kadang-kadang Tuhan menggunakan pengalaman-pengalam an menyakitkan, seperti musibah, kegagalan, rasa sakit, kelaparan dan berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk menarik perhatian manusia agar mau mendongak keatas. Menarik perhatian untuk mau menengadah kepada-Nya, menyembah kepada-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya. Dengan demikian, pengalaman-pengalam an menyakitkan yang kadang kala diterima manusia, hendaknya diterima sebagai peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin mempererat hubungan dengan Allah atau "habl min Allah." Hendaknya hal itu mengajarkan kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah, dan menyadarkan kita adalah makhluk-Nya yang sangat lemah dan tidak berdaya.
Sahabat yang baik, sudah begitu banyaknya rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir setiap detiknya kepada kita semua manusia. Seperti memiliki pekerjaan yang baik, memiliki kesehatan yang kita rasakan, kelengkapan panca indra yang menopang kehidupan kita, mendapatkan rejeki yang kita nikmati setiap hari, keluarga yang bahagia yang kita miliki dan lain sebagainya. Semua itu sesungguhnya adalah rahmat dan berkah dari Allah SWT yang tak ternilai harganya. Kini apakah Anda akan segera menengadahkan wajah kepada-Nya, ataukah menunggu Allah menjatuhkan "batu" kepada kita ?
love u all......
Friday, May 09, 2008
Film Horor Indonesia
Syekh Wahid Abdus Salam Bali dalam bukunya mengenai pengobatan jin menyatakan bahwa sesungguhnya tipu daya syetan itu lemah, setan ataupun jin kafir tidak sehebat seperti yang digambarkan dalam film, anehnya kadang-kadang film seperti jelangkung para pemainnya justru mencari syetan?????? padahal kita diajarkan do'a yang lafaznya kurang lebih "robbi inni a'udzubika min hamazaatissyayaatiin, wa a'udzubika robbi ayyahduruun", "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari bisikan syetan dan aku berlindung dari kehadiran mereka", kita diajarkan untuk berlindung dari kehadiran syetan, tapi salah satu film horor tersebut malah mencari syetan, ini salah satu poin dari jauhnya nilai agama dari film yang ada dan tidak mendidik, khususnya bagi penonton yang beragama Islam
Ironisnya lagi masyarakat kita sangat senang dengan film horor yang ada, sehingga memungkinkan produser dan sutradara berlomba-lomba membuat film horor yang konon katanya biaya produk pembuatan film horor murah dan juga diminati banyak orang
Jadi sepertinya sebuah jihad baru untuk membuat film yang bermutu, mengandung unsur pendidikan, dan juga memuat nilai-nilai agama sehingga semakin mendekatkan manusia kepada Sang Pencipta Allah SWT, walaupun dengan catatan film tersebut harus dibuat dengan baik, tidak monoton. Film Kun Fayakun yang dibuat oleh Ustad Yusuf Mansur, untuk permulaan saya nilai sudah baik, namun dari segi cerita terkesan datar, mungkin perlu inovasi dan kreatifitas lebih agar penonton tidak jenuh dan lebih tertarik untuk melihat film yang ditawarkan.
Buat para produser dan sutradara, saya yakin dengan niat untuk memajukan perfilman
BTW, ini hanya pendapat pribadi, mungkin anda berbeda
Berhenti dan Merenung Sejenak
Seringkali kita tidak sadar, jadi robot mungkin, pergi jam 6 pagi pulang jam 6 sore, 12 jam waktu habis, lalu bermanfaatkah? Seringkali beberapa di antara kita pulang lebih dari jam 6 sore, sehingga nyaris waktu untuk keluarga habis, pergi anak masih tidur, pulang anak sudah tidur.
Kehidupan seperti ini mungkin dialami oleh lebih dari separuh penduduk dunia yang bekerja di perusahaan, instansi pemerintah ataupun mereka yang memilih untuk berusaha dalam menjemput rezeki. Bahkan lebih konyol lagi orang bekerja bukan lagi dengan kesenangan dan keikhlasan namun terpaksa karena harus membayar hutang, mencicil kartu kredit, bayar kontrakan atau cicilan rumah, sehingga mau tidak mau ya mereka harus bekerja, kalau tidak............., hhhmmmm jangan harap bisa menyekolahkan anak, jangan harap bisa bayar cicilan rumah, jangan harap bisa makan, kadangkala uang yang didapat langsung raib ditelan hutang. Boro-boro bantu orang tua buat sendiri aja susah begitu komentar negatif yang pernah saya dengar (naudzubillahi min dzalik)
Ini yang mendorong saya berpikir ulang orang Islam harus kaya, agar kita bisa membantu saudara kita yang susah, agar kita bisa nyenengin dan jadi kebanggaan orang tua, agar kita gak nangis karena ponakan kita gak bisa sekolah gara-gara bapaknya baru aja di PHK, kita gak bisa ngasih pekerjaan karena kita sendiri cuma pegawai yang boro-boro punya perusahaan, usaha aja enggak. Sejalan dengan pemikiran Aa Gym yang dalam salah satu bukunya berjudul "Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Saya Harus Kaya" dan juga seminar Ust. Yusuf Mansur yang berjudul "The Miracle 40 Hari Menjadi Kaya", saya berpendapat tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah dan mu'min yang kuat/kaya lebih dicintai oleh Allah ketimbang mu'min yang lemah. Kita harus mampu menghidupi Islam bukannya mencari hidup dari Islam. Kita juga harus membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran dengan membuat lapangan pekerjaan.
Barangkali perlu juga dibuatkan kurikulum di sekolah tentang money management atau manajemen uang biar orang-orang gak hanya melek huruf tapi juga melek finansial, juga jangan lupa kurikulum wirausaha sehingga lulusan sekolah bukan cuma lulusan bermental cari pekerjaan tapi punya mental membuka lapangan pekerjaan.
Omong-omong soal money managemen, jadi ingat ilmu nih..... boleh sharingkan????
Untuk uang yang kita dapat idealnya
10% untuk zakat dan sedekah
20% untuk hobi, rekreasi dan pengembangan diri
30% untuk diinvestasikan (10% tabungan, 10% asuransi dan 10% investasi)
40% untuk belanja keluarga
Atau sekiranya anda sanggup
1/3 untuk zakat dan sedekah
1/3 untuk hidup
1/3 untuk investasi
dan Idealnya minimal kita punya dana cadangan minimal 3 bulan pengeluaran, jadi kalau pengeluaran kita sebulan 5 juta minimal dana cadangan di tabungan ada 15 juta, jadi kalau kita dapat uang di kantor yang kalau keluar tanggalnya gak pasti kita gak kebakaran jenggot dan tentu saja dapur di rumah masih bisa ngebul.....
Jadi, mungkin ada baiknya kita sama-sama berhenti sejenak, review kembali rencana-rencana yang ada, tinjau kembali posisi keuangan kita, dan yang terpenting apakah rencana-rencana yang kita buat tersebut mendekatkan kita kepada tujuan???????
Cuma kita pribadi yang bisa menjawabnya
Bagaimana dengan Anda, sudahkan Anda berhenti dan merenung sejenak?